ARCOM NEWS– Nilai tukar rupiah kembali terpukul di pasar internasional. Hingga awal pekan ini, dolar Amerika Serikat (AS) tercatat menembus angka Rp17.200. Pelemahan ini memicu kekhawatiran, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah yang mulai merasakan dampaknya pada harga kebutuhan pokok dan biaya hidup sehari-hari.
Namun di balik situasi yang menekan ini, ada segelintir pihak yang justru tersenyum lebar: para kreator konten digital. Mengandalkan pendapatan dari platform global seperti Facebook Pro, YouTube, TikTok, atau freelance luar negeri, mereka justru mendapat "bonus" tak terduga dari melemahnya rupiah.
“Pendapatan saya dari dolar. Jadi ketika nilai tukar naik, otomatis pemasukan juga ikut naik,” ujar Rizky, seorang editor video lepas yang rutin menerima proyek dari klien luar negeri.
Sementara itu, pemerintah dan Bank Indonesia terus memantau pergerakan mata uang dan menyiapkan langkah stabilisasi, termasuk intervensi pasar jika diperlukan.
Di tengah tantangan ekonomi ini, masyarakat diminta tetap waspada dan bijak dalam mengelola keuangan. Bagi sebagian orang, krisis bisa jadi peluang tergantung dari sudut mana kita melihatnya. (RED/AO).
Komentar0