 |
| Foto : Ilustrasi (DOK.AO) |
ARCOM NEWS, Tanjab Timur - Masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, khususnya di Kecamatan Rantau Rasau, mengeluhkan lonjakan harga gas LPG 3 kg yang mencapai Rp40.000 per tabung. Keluhan ini disampaikan melalui sebuah akun anonim di grup Facebook "TANJABTIM", yang menyoroti harga tinggi tersebut serta kualitas gas yang diragukan karena terdengar seperti ada air di dalam tabung.
 |
| Foto : Screenshoot Group Tanjabtim |
Menanggapi postingan tersebut, beberapa anggota grup memberikan komentar terkait penyebab kenaikan harga. Akun bernama Jamaluddin menyebut bahwa harga tinggi disebabkan oleh pengecer, sementara di pangkalan resmi harganya tetap Rp20.000. Komentar lain dari Sulastri menyatakan bahwa di daerahnya harga gas mencapai Rp60.000, dan akun Allzaa Allzafi mengeluhkan harga hingga Rp65.000 serta kesulitan mendapatkan gas di wilayah Nipah Panjang.
Masalah kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG 3 kg bukanlah hal baru di wilayah ini. Sebelumnya, warga Tanjung Jabung Timur telah mengeluhkan kelangkaan dan harga tinggi gas melon tersebut. Mereka berharap pemerintah dapat menambah kuota gas karena pasokan yang ada dirasa sangat kurang, sehingga menyulitkan masyarakat
Selain itu, pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga pernah mengadakan rapat koordinasi untuk membahas kelangkaan gas 3 kg, di mana warga mengeluhkan harga yang tidak wajar, mencapai Rp45.000 hingga Rp50.000 per tabung
Baru-baru ini, pemerintah pusat melalui Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengumumkan bahwa mulai 1 Februari 2025, pengecer yang ingin mendapatkan pasokan dan menjual LPG 3 kg wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan resmi. Langkah ini diambil untuk memastikan distribusi LPG 3 kg sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah dan tepat sasaran
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat segera menindaklanjuti keluhan ini, memastikan distribusi gas LPG 3 kg bersubsidi berjalan lancar, harga sesuai ketentuan, dan kualitas gas terjamin demi kesejahteraan warga. (RED/ARIF OGIE).
Komentar0