![]() |
Foto (Ilustrasi) |
ARCOM NEWS - Indonesia tengah menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di berbagai sektor industri. Perusahaan-perusahaan besar seperti Yamaha Music Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Sanken Indonesia, dan jaringan restoran cepat saji KFC telah mengumumkan PHK, menyebabkan lebih dari 10.000 pekerja kehilangan mata pencaharian.
Yamaha Music Indonesia Relokasi Pabrik ke China
Yamaha Music Indonesia mengumumkan rencana PHK terhadap lebih dari 1.000 karyawan akibat keputusan perusahaan untuk merelokasi pabriknya ke China. Serikat pekerja perusahaan telah bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan untuk menyampaikan keberatan atas PHK massal ini. Pemerintah menegaskan bahwa PHK harus dilakukan sesuai regulasi dan melalui kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawan.
Sritex Pailit, Ribuan Karyawan Kehilangan Pekerjaan
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Keputusan ini mengakibatkan sekitar 6.660 karyawan terkena PHK. Selain kehilangan pekerjaan, para pekerja juga menghadapi keterlambatan pembayaran gaji. Saat ini, mereka tengah mengurus jaminan kehilangan pekerjaan serta pesangon yang menjadi hak mereka.
Sanken dan KFC Juga Lakukan PHK
PHK juga terjadi di sektor elektronik dan makanan cepat saji. Sanken Indonesia, produsen elektronik asal Jepang, menutup pabriknya di Bekasi, berdampak pada hampir 1.000 pekerja. Sementara itu, jaringan restoran cepat saji KFC juga dikabarkan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di beberapa gerainya.
KSPI: Gelombang PHK Akan Terus Bertambah
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat bahwa sejak awal 2025, sekitar 3.000 pekerja telah terkena PHK, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat, terutama di industri otomotif. Presiden KSPI, Said Iqbal, mengkritik minimnya langkah konkret dari pemerintah dalam menangani gelombang PHK ini dan mendesak adanya kebijakan perlindungan tenaga kerja yang lebih kuat.
Gelombang PHK massal ini memicu kekhawatiran di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Berbagai pihak meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna melindungi para pekerja yang terdampak dan mencegah lonjakan angka pengangguran di Indonesia. (Red/AO).
Komentar0