TSd9TUM8TfW8TUW6Tfr0TfdpTA==

Modus COD, Enam Tersangka Jual BBM Subsidi Berikut Satu Unit Truk Tangki Digaruk Polisi

 


ARCOM NEWS, JAMBI - Ditreskrimsus Polda Jambi berhasil menangkap enam orang tersangka penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, di kawasan Simpang Terusan, Jalan Lintas Tembesi, Kabupaten Batanghari, Kamis (31/10/2024).

Enam tersangka AR, YA, NF, DS, RD, dan JA, terlibat dalam aktivitas penjualan ilegal BBM bersubsidi.

Masing-masing tersangka memiliki peran spesifik dalam kegiatan ilegal ini. AR bertugas sebagai oknum pengemudi truk tangki BBM milik PT Elnusa Petrofin, YA berperan sebagai oknum kernet, dan NF sebagai oknum pengemudi cadangan.

Tersangka JA dan DS bertindak selaku pembeli BBM subsidi jenis solar dan pertalite. Sementara RD bertugas sebagai penghubung, antara penjual dan pembeli serta mengawasi, agar aktivitas tersebut tidak terpantau oleh LSM atau wartawan.

Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yogo Pamungkas, mengungkapkan Tim dari Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi, menemukan satu unit mobil tangki berwarna merah putih dengan nomor polisi B 500 SFV dikemudikan tersangka AR dan NF. Mobil tangki tersebut digunakan untuk menyalurkan BBM bersubsidi dalam lima jerigen.

"Total BBM yang berhasil dijual tersangka sebanyak lima jerigen, dengan kapasitas 35 liter per jerigen, seharga Rp 250 ribu per jerigen," ujar Kombes Pol Bambang Yogo Pamungkas, Senin (4/11/2024).

Menurutnya, oknum pengemudi truk tangki itu berperan dalam mengatur lokasi pertemuan (COD) dengan pembeli untuk transaksi jual-beli BBM bersubsidi.

Pada saat yang telah disepakati, tersangka menurunkan sebagian BBM dari mobil tangki ke dalam jerigen, untuk dijual kembali kepada penampung.

Transaksi dilakukan secara tunai oleh para tersangka. Mereka kini dihadapkan pada Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1, Mereka terancam hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp.60 miliar (RED/ASR).

Komentar0

Type above and press Enter to search.