ARCOM NEWS, SUNGAI PENUH, - Meski belum genap tiga tahun Ahmadi Zubir memimpin, namun sejumlah pembangunan di Kota Sungai Penuh, telah menunjukkan geliatnya.
Diantaranya, pembangunan ruas jalan Beton dari batas Desa Koto Lebu, Kecamatan Pondok Tinggi hingga Desa Kumun Mudik, Kecamatan Kumun Debai. Jalan ini, selain menjadi jalan alternatif, juga sebagai jalan usaha tani diwilayah tersebut.
Sejumlah pengusaha Batako disepanjang jalan ini, sangat terbantu oleh pembangunan jalan Beton tersebut. Pasalnya, sebelum di Beton, kondisi jalan ini sangat memprihatinkan. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi kendala transportasi dalam pengangkutan hasil pertanian dan Batako milik masyarakat setempat.
Contoh lain, Pembangunan Alun-alun, serta halaman Gedung Nasional Kota Sungai Penuh, yang telah menjadi salah satu Ikon tempat wisata dan bersantai bersama keluarga. Tidak sedikit pengunjung, baik dari dalam, maupun luar kota Sungai Penuh, yang berdatangan dilokasi tersebut.
Kondisi ini juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat, terutama Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan makanan dan minuman, di seputaran Alun-alun dan Gedung Nasional, dari sore hingga malam harinya.
Meskipun dengan keterbatasan Anggaran, pemerintahan Ahmadi juga telah membangun sejumlah normalisasi sungai dan jaringan kali dalam wilayah Kota Sungai Penuh, guna mengurangi dampak bencana banjir yang telah menjadi langganan, setiap musim hujan.
Pada pemilihan Walikota 2024-2029, Ahmadi Zubir kembali mencalonkan diri sebagai calon walikota untuk melanjutkan pembangunan kota Sungaipenuh, berpasangan dengan Ferry Satria, dengan motto Bertakwa, Kreatif, Adil dan Harmonis (Berkah).
Johan Putra, salah seorang tokoh muda, bangga dengan pencapain Kota Sungai Penuh saat ini. Seperti infrastruktur yang ada saat ini, serta prestasi yang diperoleh, baik tingkat Daerah, maupun tingkat Nasional.
"Belum genap tiga tahun jadi Walikota, Ahmadi telah menunjukkan karyanya dan keseriusannya untuk membangun. Baik disektor infrastruktur, SDM maupun bidang keagamaan. Bahkan, dibidang keagamaan, kota Sungaipenuh telah membuktikan mampu bertengger di 5 besar pada MTQ tingkat provinsi Jambi di Kerinci, baru-baru ini. Sebelum-sebelumnya, kita hanya berada pada nomor buntut", beber Johan.
Lebih jauh dia menuturkan, setiap pembangunan yang dilaksanakan, tentunnya memiliki tahapan, ada program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang. Selain itu, jejak rekam pemimpinnya juga sangat menentukan.
"Membangun itu tidak bisa Simsalabim, sangat bergantung dengan Anggaran dan track record pemimpinnya. Makanya, kami berprinsip lebih baik melanjutkan, karena Track record kepemimpin pak Ahmadi sangat jelas. Ketimbang pemimpin yang baru, apalagi Track record-nya belum jelas," tuturnya. (RED/RS).
Komentar0