Peristiwa bermula pada pagi hari Senin, 9 September 2024, sekitar pukul 07.30 WIB. Matnur menerima panggilan dari seorang penumpang yang hendak menuju ke Jambi. Korban kemudian membawa mobil travel Fortuner dengan nomor polisi BH 1455 GJ bersama lima orang penumpang dari Kuala Tungkal menuju Jambi.
Diduga, tiga dari lima penumpang tersebut merupakan pelaku penculikan dan pembunuhan. Menurut saksi, para pelaku mengaku berasal dari Batam dan sempat menginap di sebuah ruko di Parit Gompong. Aang, seorang sopir travel lain, mengungkapkan bahwa para pelaku hampir saja ikut dengan mobilnya, namun karena semua kursi sudah terisi, mereka urung ikut.
Keluarga korban mulai merasa khawatir ketika Matnur tidak dapat dihubungi sejak pukul 14.00 WIB. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjung Jabung Barat.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Rabu pagi, beredar kabar tentang penemuan mayat tanpa kepala di perbatasan Jambi-Palembang, Desa Bayung Lincir. Keluarga korban langsung menuju lokasi untuk memastikan identitas korban. Setelah memeriksa ciri-ciri fisik dan pakaian korban, keluarga yakin bahwa mayat tersebut adalah Matnur.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa para pelaku sempat terekam kamera CCTV di sebuah masjid di Desa Pembengis. Saksi bernama Yadi mengungkapkan bahwa para pelaku sempat berhenti di masjid tersebut untuk buang air kecil.
Kasus ini mengungkap modus operandi pelaku yang cukup licik, yakni berpura-pura menjadi penumpang untuk melancarkan aksinya. Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut. (RED/JDM/AO).
Diduga, tiga dari lima penumpang tersebut merupakan pelaku penculikan dan pembunuhan. Menurut saksi, para pelaku mengaku berasal dari Batam dan sempat menginap di sebuah ruko di Parit Gompong. Aang, seorang sopir travel lain, mengungkapkan bahwa para pelaku hampir saja ikut dengan mobilnya, namun karena semua kursi sudah terisi, mereka urung ikut.
Keluarga korban mulai merasa khawatir ketika Matnur tidak dapat dihubungi sejak pukul 14.00 WIB. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjung Jabung Barat.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Rabu pagi, beredar kabar tentang penemuan mayat tanpa kepala di perbatasan Jambi-Palembang, Desa Bayung Lincir. Keluarga korban langsung menuju lokasi untuk memastikan identitas korban. Setelah memeriksa ciri-ciri fisik dan pakaian korban, keluarga yakin bahwa mayat tersebut adalah Matnur.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa para pelaku sempat terekam kamera CCTV di sebuah masjid di Desa Pembengis. Saksi bernama Yadi mengungkapkan bahwa para pelaku sempat berhenti di masjid tersebut untuk buang air kecil.
Kasus ini mengungkap modus operandi pelaku yang cukup licik, yakni berpura-pura menjadi penumpang untuk melancarkan aksinya. Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut. (RED/JDM/AO).
Komentar0